Festival Tunas Bahasa Ibu Menjadi Salah Satu Upaya Lestarikan Seni Budaya dan Bahasa Daerah

PANGANDARAN JAWA BARAT - Untuk ikut melestarikan budaya dan bahasa daerah khususnya pada siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran selenggarakan kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu tahun 2022 yang digelar di halaman kantor Disdikpora.(19/10/2022).

Baca juga: Laksamana Budayawan Gelar Wayang Semar Boyong di Kodam V Brawijaya

Dalam kegiatan tersebut sejumlah siswa SD dan SMP mengikuti sejumlah mata lomba, seperti Borangan (Ngabodor Sorangan), Pupuh, Cerpen, Ngadongeng, Aksara Sunda dan Biantara.

Kepada sejumlah awak media Sekretaris Disdikpora Pangandaran Dodi Djubardi mengatakan, tujuan dari Festival Tunas Bahasa Ibu ini adalah untuk melindungi, menjaga dan melestarikan bahasa dan budaya yang ada di daerah."Seluruh jenis mata lomba wajib menggunakan bahasa sunda, termasuk pakaian yang dipakai peserta harus bernuansa adat daerah, " ucap Dodi.

Baca juga: Ketua DPC PDIP: Tembang Pupuh yang Sering Kita Nyanyikan Saat Kecil Sekarang Dirasakan Semakin Pudar Malah Hampir Hilang

Bahasa daerah sunda ini, kata Dodi, harus dilestarikan karena saat ini cenderung menurun digunakan siswa, bahkan menurut data di PBB, di dunia ini setiap 1 minggu sekali hilang 1 bahasa daerah.“Untuk itu khususnya dunia pendidikan harus ikut melestarikan serta menjaga agar bahasa ibu tetap lestari, " katanya.

Dodi menjelaskan, jumlah peserta lomba yang ikut pada cara festival ini ada 28 anak didik SD dan SMP dari masing-masing kecamatan yang sudah mengikuti seleksi di masing-masing kecamatan atau komisariat untuk tingkat SMP."Dengan kegiatan festival ini Dinas Pendidikan memfasilitasi para siswa untuk unjuk diri dalam lomba bahasa dan seni budaya daerah, dalam hal ini budaya dan bahasa sunda, " Ujarnya.(***)

Baca juga: Tinjau Candi Borobudur, Presiden Ingin Ajang Seni Dirutinkan untuk Tarik Wisatawan