Disparbud Tetapkan Ryan dan Difa Mojang Jajaka Pinilih Kabupaten Pangandaran 2024

    Disparbud Tetapkan Ryan dan Difa Mojang Jajaka Pinilih Kabupaten Pangandaran 2024

    PANGANDARAN JAWA BARAT - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran menetapkan Ryan dan Difa sebagai Mojang Jajaka (Moka) pinilih tahun 2024. Proses penetapan itu dilakukan melalui beberapa tahapan selama pra karantina, Zdimana dslam karantina adalah untuk kabisa hingga Grand Final.

    Difa dan Ryan merupakan perwakilan dari Kecamatan Pangandaran. Pasangan ini berhasil terpilih dari belasan peserta dari perwakilan kecamatan yang ada di Kabupaten Pangandaran.

    Kadisparbud Kabupaten Pangandaran Nana Sukarna mengatakan ajang pemilihan duta pariwisata melalui Pasanggiri Mojang Jajaka Pangandaran 2024 ini pertama kali lagi dilaksanakan. Setelah hampir vakum selama 4 tahun.

    "Sudah hampir 4 tahun tidak diselenggarakan pemilihan Mojang Jajaka atau duta pariwisata Pangandaran. Alhamdulillah hari ini kembali terselenggara "kata Nana, Selasa (28/05/2024).

    Grand Final Pasanggiri dilaksanakan pada Senin (27/05/2024) malam di lapangan Grand Pangandaran. Momentum itu disaksikan ribuan warga dari perwakilan kecamatan se-Kabupaten Pangandaran.

    "Acara Grand Final malam cukup meriah. Karena keluarga dan rekan perwakilan dari kecamatan datang untuk menyaksikan, " katanya.

    Ia mengatakan penilaian untuk penetapan Mojang Jajaka Pangandaran ini melalui sejumlah tahapan mulai dari tes wawasan umum, kepariwisataan, budaya, dan pengetahuan seputar Pangandaran. 

    "Karena kami harapkan mereka merupakan wajah pariwisata atau beranda terdepan brand ambassador wisata Pangandaran. Selain penampilan, sosoknya, publik speaking dan latar belakang prestasi menjadi salah satu penilaiannya, " kata dia.

    Nana berharap setelah terpilih sebagai Mojang Jajaka Pangandaran 2024 selama setahun kedepan bertugas dapat mengenalkan dan memberikan efek yang baik untuk promosi wisata di Pangandaran. 

    "Harapannya selama setahun dapat menjadi duta pariwisata yang menjadi wajahnya pariwisata dan budaya, " katanya.

    Sementara itu, Ketua Paguyuban Mojang Jajaka Pangandaran Panji Arum mengatakan ada 20 perwakilan Moka dari kecamatan di Kabupaten Pangandaran. "Namun sampai tahan pra karantina, 1 mojang mengundurkan diri karena berbagai alasan sehingga peserta Grand Final ada 19 orang, " kata Panji.

    Panji mengatakan penilaian juri dan panitia sudah berdasarkan poin selama proses tes tulis, wawancara, pra karantina, karantina dan malam Grand Final tadi malam. "Jadi semuanya telah sesuai, penilaian dari juri tidak dapat diganggu gugat, " katanya

    Penetapan pasangan Mojang dan Jajaka 2024 ini nantinya akan kembali bertanding di Pasanggiri Moka tingkat Jawa Barat. Dimana perwakilan dari 27 Kabupaten/Kota akan berkompetisi mewakili daerahnya.

    Daftar Pemenang Grand Final Pasanggiri Mojang Jajaka Kabupaten Pangandaran 2024

    Juara Kategori

    Putri asal Kecamatan Cijulang Mojang Kewes 
    Ridwan asal  Kecamatan Parigi Jajaka Gendes.

    Indah asal Kecamatan Pangandaran Mojang Motekar
    Cargim asal Kecamatan Padaherang Jajaka Motekar. 

    Silva asal Kecamatan Sidamulih Mojang Kameumeut
    Revsan asal Kecamatan Parigi Jajaka Kameumeut.

    Juara Utama 

    Fenny Kecamatan Cijulang Mojang Wakil II 
    Rizky Kecamatan Pangandaran Jajaka Wakil II. 

    Annisa Kecamatan Langkaplancar Mojang Wakil I
    Alwy Kecamatan Parigi Jajaka Wakil I. 

    Difa Kecamatan Pangandaran Mojang Pinilih (Juara 1 Puteri)
    Ryan Kecamatan Pangandaran Jajaka Pinilih (Juara Putra) (Anton AS)

    pangandaran jawa barat
    Anton Atong Sugandhi

    Anton Atong Sugandhi

    Artikel Sebelumnya

    Koptu Pepen Babinsa Desa Selasari Bantu...

    Artikel Berikutnya

    Dr Triadi RD Birokrat BPIP RI asal Pangandaran...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    POLDA JABAR BERHASIL UNGKAP KASUS BAHAN POKOK PENTING (BAPOKTING)
    Hendri Kampai: Kabinet Merah Putih, Kembali Jadi Indonesia
    Hendri Kampai: Penutur Terbanyak, Bahasa Jawa dan Sunda Layak Jadi Bahasa Nasional
    Hendri Kampai: Dari Lab ke Pasar, Mengapa Hasil Riset Kampus Kita Mengendap di Rak?

    Ikuti Kami