PANGANDARAN JAWA BARAT - Kisah teladan Nabi Ibrahim yang ikhlas menyembelih Nabi Ismail anaknya sendiri, itu merupakan bentuk ketakwaan.
Demikian dikatakan bupati pangandaran H Jeje Wiradinata dalam pidato sambutannya pada acara peringatan
Sohlat Sunat Idul Adha tahun 1444 H tingkat Kabupaten Pangandaran bertempat di Masjid Al Hikmah Kecamatan Parigi. (29/06/2023).
Baca juga:
Dini Hari, Melepas Teman Berhaji
|
Disampaikannya bahwa, atas keikhlasan Nabi Ibrahim, Allah SWT mengubah Nabi Ismail menjadi seekor kambing, ini tentu menjadi sebuah teladan yang diberikan nabi yang memiliki arti cukup mendalam.
Contohnya, saya sendiri menjabat bupati pangandaran sudah selama 8 tahun dan saya selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk pembangunan Kabupaten Pangandaran.
"Tahun ini alhamdulillah pemda Pangandaran membantu pembangunan 100 masjid yang ada di kabupaten pangandaran, " kata Jeje.
Menurutnya, shalat Idul Adha ini biasanya dilaksanakan di Alun-alun Parigi, namun karena tadi malam hujan turun cukup deras hingga membuat lapangan basah maka pelaksanaan shalat pun bergeser ke mesjid.
Dalam peringatan Idul Adha ini bukanlah sekadar penyembelihan hewan kurban tetapi ada nilai-nilai dalam kehidupan yang harus diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Kisah teladan Nabi Ibrahim yang ikhlas menyembelih Nabi Ismail anaknya sendiri, itu merupakan bentuk ketakwaan, " ucap Jeje.
Atas keikhlasan Nabi Ibrahim, Allah SWT mengubah Nabi Ismail menjadi seekor kambing, ini tentu menurut Jeje, sebuah teladan yang diberikan nabi yang memiliki arti cukup mendalam.
"Bahwa semua yang ada di dunia ini merupakan titipan, dan akan kembali kepada Allah SWT, " katanya.
Hadir dalam kegiatan Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata, Wakil Bupati Pangandaran H Ujang Endin Indrawan, Sekda Pangandaran H Kusdiana, serta para pejabat Pangandaran lainnya, nampak masarakat pun ikut melaksanakan salat di dalam masjid hingga meluber ke jalan.***