Mahasiswa Haus Validasi Tumpul Wacana

CIJENGJING CIAMIS JAWA BARAT - Mahasiswa adalah tonggak perubahan lewat wacana dan gagasan, namun kini hengkang dari komitmen perjuangan. Selasa, ( 7 November 2023).

Corak sejarah dan perubahan besar dunia terkhusus Indonesia bermuara pada produk pemikiran yang dikeluarkan dari generasi ke generasi lewat para intelektual yang berkomitmen teguh pada perjuangan bersama.

Baca juga: Jaringan Mahasiswa Indonesia (JMI) Meminta Kementerian Agama untuk Segera Mencopot Rektor UIN SUMUT

Mahasiswa merupakan aspek utama dalam mengisi pergeseran zaman dengan membawa gagasan dan wacananya sebagai kaum terdidik dan intelektual yang pro terhadap kaum tertindas.

Ahyarul fitriadin Intelektual Muda Pangandaran angkat suara menyoal perubahan yang terjadi pada kaum terdidik dalam hal ini mahasiswa yang kini mulai enggan terjun sebagai moral force dan agen of change.

Baca juga: Pelantikan PK PMII STITNU Al-Farabi Pastikan Kader Berdaya Untuk Pangandaran Maju

Ia berbicara "Ada perubahan besar mengenai kepedulian dan kesadaran mahasiswa sebagai kaum terdidik, untuk terus berkomitmen pada perjuangan melawan ketertindasan"

"Teman-teman kita yang mulai merasakan nikmatnya kehidupan hedonis dan bergelimang kemewahan rupanya perlahan mulai enggan lagi berwacana dan melakukanya dorongan kuat untuk perubahan zaman" 

Baca juga: Mengenal Zainnudin Arsyad Orator Muda dan Pendiri Forum Alumni BEM Se Indonesia

"Mengutip Perkataan Dari Datuk Ibrahim Sutan Malaka beliau menyampaikan dengan tegas bahwa bilamana kaum muda yang terdidik tak mau berbabaur dengan para kaum pekerja, petani, pencangkul yang bercita-cita sederhana, lebih baik pendidikan tidak diberikan sama sekali" Ujarnya

Poin utama perubahan adalah melebur dengan akar rumput dan melakukan penyadaran dengan wacana yang digodog ketika menjadi mahasiswa atau kata lain yaitu kaum terdidik.

Baca juga: Dema STITNU Al Farabi Gelar Diskusi Mimbar Sejajar Mengawal Pesta Demokrasi 2024

Penulis: Ahyarul Fitriadin