KKN STITNU Bojongkondang Gelar Workshop Pendampingan Ekonom

    KKN STITNU Bojongkondang Gelar Workshop Pendampingan Ekonom

    PANGANDARAN JAWA BARAT - Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama (STITNU) Al Farabi Pangandaran Desa Bojongkondang Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran Gelar Workshop Pendampingan Ekonomi Kreatif melalui Ecoprint Di Aula Desa Bojongkondang, Senin (20/02/2023). 
     
    Kegiatan dihadiri 35 peserta dari kader PKK Bojongkondang, Kepala Desa Bojongkondang, Ketua PKK Desa, Tokoh Ulama dan tokoh Pemuda juga turut menghadiri kegiatan workshop tersebut.  

    Koordinator KKN Desa Bojongkondang Asep Nursabit menyampaikan "Bahwa kegiatan ini sebagai upaya memperbaiki kualitas dalam meningkatkan produktifitas melalui pemanfaatan potensi yang ada dilingkungan sekitar sehingga menghasilkan karya yang berdaya jual, " ucapnya.

    "Dalam sebuah organisasi usaha merupakan hal penting guna terlaksanaknya program yang direncanakan, kedepan kami akan membuat satu kajian khusus tentang sistematika Ecoprint yang dibahas hari ini dan dirangkum dalam sebuah karya tulis, " Ujarnya.  

    Sementara, Kepala Desa Bojongkondang Suryaman Mengatakan "Ucapan terima kasih kepada kelompok KKN atas terselenggaranya kegiatan ini,  acara ini merupakan inovasi baru untuk diimplementasikan oleh kader-kader PKK, semua harus bisa mengamati, memahami dan memodifikasi materi tersebut agar mampu mengaplikasikan nya di kemudian hari, " katanya. (Najmul Umam).

    pangandaran jawa barat
    Anton Atong Sugandhi

    Anton Atong Sugandhi

    Artikel Sebelumnya

    Kongres Raya Ke 4 DEMA STAI Nurul Iman Merajut...

    Artikel Berikutnya

    Fraksi Kerja Setuju RPJPD Kabupaten Pangandaran...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    POLDA JABAR BERHASIL UNGKAP KASUS BAHAN POKOK PENTING (BAPOKTING)
    Hendri Kampai: Kabinet Merah Putih, Kembali Jadi Indonesia
    Hendri Kampai: Penutur Terbanyak, Bahasa Jawa dan Sunda Layak Jadi Bahasa Nasional
    Hendri Kampai: Dari Lab ke Pasar, Mengapa Hasil Riset Kampus Kita Mengendap di Rak?

    Ikuti Kami