*Buku "Rasionalisasi Kemustahilan."*

    *Buku "Rasionalisasi Kemustahilan."*

    JAKARTA - Pada diskusi kali ini, penulis ingin menyampaikan bahwa banyak hal yang sebagian orang itu mustahil. Melalui buku ini penulis menguraikan bahwa tidak ada yang mustahil di dunia ini jika Tuhan menghendaki. Namun kehendak Tuhan tersebut tidak lantaran diperoleh begitu saja, namun ada ikhtiar yang harus dijalankan oleh manusia. Dari ikhtiar itulah yang hendak penulis uraikan secara rasional dalam diskusi kali ini. 

    Pendekatan yang digunakan penulis adalah pendekatan tafsir Al Quran dan penerapan teori ilmiah yang sudah dibuktikan para ahli. Kedua pendekatan ini diterapkan dalam buku Rasionalisasi Kemustahilan agar yg selama ini dianggap mustahil, ternyata tidak mustahil berdasarkan bacaan dari dua pendekatan yang digunakan.

    Selain berbicara penerapan teori tadi yang dikemas dalam bentuk catatan harian dalam buku tersebut, kali ini juga penulis ingin mendobrak minat baca tulis yang selama ini banyak menitikberatkan siswa dan juga kalangan umum. 

    Banyak yang malas baca dan efek nya sampai pada malas nulis, sehingga generasi yang diharapkan di masa akan datang memiliki sumberdaya yang kurang. Padahal sumber daya manusialah yang menjadi penentu kemajuan dan kesejahteraan di masa-masa akan datang. 

    Karena itulah acara bedah buku ini dirasa perlu dihadirkan demi membentuk generasi yang memiliki motivasi dan kreativitas setelah mengikuti acara tersebut. Paling tidak akan lahir penulis-penulis yang handal yang memiliki wawasan yang luas. 

    Penulis berharap, ingin melahirkan peserta kegiatan ini mengalami perubahan paradigma dalam mengatasi problem hidup masing-masing. 

    Sampai saat ini buku Rasionalisasi Kemustahilan sudah tersebar diberbagai daerah. Kesan mereka setelah membaca buku ini, mengalami perubahan secara dramatis. Setelah membaca buku ini,  
    yang tadinya putus asa menjadi semangat. Yg tadinya sedih menjadi gembira. (Resky P)

    jakarta
    Anton Atong Sugandhi

    Anton Atong Sugandhi

    Artikel Sebelumnya

    Peringatan Hari Pahlawan Nasional Tahun...

    Artikel Berikutnya

    Fraksi Kerja Setuju RPJPD Kabupaten Pangandaran...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    POLDA JABAR BERHASIL UNGKAP KASUS BAHAN POKOK PENTING (BAPOKTING)
    Hendri Kampai: Kabinet Merah Putih, Kembali Jadi Indonesia
    Hendri Kampai: Penutur Terbanyak, Bahasa Jawa dan Sunda Layak Jadi Bahasa Nasional
    Hendri Kampai: Dari Lab ke Pasar, Mengapa Hasil Riset Kampus Kita Mengendap di Rak?

    Ikuti Kami