PANGANDARAN JAWA BARAT - Salah seorang Orangtua siswa yang rumahnya bersebelahan dengan SD Negeri 1 Bojong kecamatan parigi , Heris mengatakan, tabungan anak saya Rp 31 juta. "Kami bingung menagih, karena pihak sekolah hanya menjawab tidak ada uang".
Kejadian ini tidak hannya menimpa pada saya saja, akantetapi terjadi kepada sejumlah orang tua siswa kelas 6 lulusan 2021 dengan mengeluhkan uang tabungan anaknya sampai sekarang tidak bisa dicairkan, " kata Heris.
"Saat ini kan anak saya sudah kelas 2 SMP, namun belum sepeserpun uang tabungannya bisa diambil, bahkan bukan hanya tabungan anak saya tapi semua siswa seangkatan, " katanya. Minggu (18/06/2023).
Ia mengaku telah mencoba menanyakan perihal uang tabungan anaknya itu kepada pihak sekolah. Namun, pihak sekolah hanya menyebut tidak ada uang, " katanya.
Tabungan anak saya yang pertama di SD Negeri 1 Bojong lulusan thn 2021 Rp 31 juta.
Tabungan anak saya yang kedua baru lulus thn 2023 sebesar Rp 12.000.000, sudah dibayar oleh sekolah baru 6 juta rupiah "Kami bingung menagih, karena pihak sekolah hanya menjawab tidak ada uang.
Uang tabungan itu betulbetul kami butuhkan untuk membiayai kelanjutan pendidikan anak saya, " ujarnya.
Sementara menurut Heris, Kepala SD Negeri 1 Bojong mengatakan, uang tabungan milik para siswa tidak hilang, akantetapi uang tersebut ada di koperasi.
Namun, dia menyebut pihak koperasi kolaps, sehingga tidak bisa mengembalikan tabungan siswa. Bukan hanya di sekolah ini yang terjadi, tapi hampir di wilayah Korwil Parigi.
"Jadi kami pihak sekolah tidak bisa apa-apa, apa lagi saya menjabat kepsek di sini baru duatahun, " katanya.(Anton AS)
Baca juga:
Polda Jabar Ungkap Kasus Demo Masa LSM GMBI
|