PANGANDARAN JAWA BARAT - Saudara pimpinan dan anggota DPRD yang kami hormati,
secara umum seluruh Fraksi dapat menerima
Rancangan KUA PPAS tahun anggaran 2025 untuk dibahas pada tahapan selanjutnya, untuk itu terkait beberapa
hal teknis dapat kita diskusikan pada tahapan berikutnya.
Demikian dikatakan Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata saat menyampaikan jawaban bupati atas pandangan umum fraksi - fraksi DPRD terhadap Rancangan KUA dan PPAS tahun anggaran 2025 Pemerintah Kabupaten Pangandaran
tahun 2024 bertempat di gedung Paripurna DPRD Kabupaten Pangandaran, senin (15/07/2024).
Disampaikannya bahwa,
setelah mendengar pandangan umum fraksi-fraksi terkait dengan KUA PPAS, dengan ini dapat kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Terhadap usulan yang disampaikan dalam
pandangan umum Fraksi Persatuan terkait
optimalisasi BUMD, pemberdayaan ekonomi
kreatif, optimalisasi kegiatan sektor ekonomi
real dan peningkatan pelayanan kesehatan,
tentu akan kita pertimbangkan sebagai bahan bagi kami dalam upaya peningkatan
perekonomian masyarakat dengan mengacu
pada RKPD Kabupaten Pangandaran;
Regulasi dan aktualisasi pengelolaan retribusi
parkir terus kita benahi. bukan saja terkait
pada objek parkir yang dikelola Pemda yang
berkontribusi pada PAD, namun penertiban
parkir-parkir yang dikelola di lahan swasta/non Pemda juga perlu dikelola dengan cermat, agar pajak pengelolaan parkirnya bisa kita optimalkan.
Dalam pengelolaan parkir ini, kita menjalankan dua fungsi utama, pertama
fungsi budgeter untuk menarik retribusi dan
pajak, fungsi kedua adalah fungsi regulatory, yaitu menata dan mengelola implementasi
perparkiran agar tetap memberikan kenyamanan
bagi pengguna yang akan mendorong citra
pangandaran, sebagai destinasi wisata yang
menyenangkan bagi setiap pengunjung;
3. Tahun 2025 adalah tahun terakhir dari
rangkaian implementasi RPJMD tahun 2021-2025.
Apabila kita berani objektif melihat hasil
kinerja Pemerintah Kabupaten Pangandaran,
kita sudah bisa melihat dan merasakan bahwa
hasil pembangunan telah dinikmati masyarakat
pangandaran.
Bukan hanya jalan-jalan
kabupaten, jalan-jalan lingkungan ke kampung kampung juga sudah signifikan bisa
dimanfaatkan dalam kondisi yang baik. Bahkan
dari catatan pemerintah pusat, kabupaten
pangandaran adalah satu-satunya daerah
kabupaten yang kondisi jalan mantapnya di
atas 96% di jawa barat.
Demikian pula dengan
indeks pelayanan dasar, indeks kinerja
pendidikan kita berada di 91, 38% lebih tinggi
dari rata-rata nasional di 87, 46%. indeks
kinerja kesehatan kita di 92, 17% dengan ratarata nasional di 89, 76%; dan indeks kinerja
infrastruktur di 86, 26% dibanding rata-rata
nasional di 80, 34%.
Potret kinerja tersebut bermakna bahwa apa
yang kita lakukan selama ini berdampak pada
pembangunan yang hasilnya dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat. tentu
keberhasilan tersebut adalah hasil kontribusi
kita semua. sinergi yang baik antara
pemerintah daerah dengan DPRD, Pemerintahan
desa, tokoh-tokoh dan semua elemen
masyarakat yang didukung sekaligus sejalan
dalam kolaborasi dengan pemerintah jawa
barat dan Pemerintah Pusat.
Setiap kebijakan yang kita ambil dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
dilakukan dengan sangat hati-hati dan cermat.
kita melibatkan akademisi dari lembaga lembaga pendidikan seperti Unpad, Unibraw,
UGM dan ITB. demikian pula pendampingan yang
terus dilakukan dengan BPKP serta koordinasi
dan asistensi yang intens dilakukan dengan
lebaga pengawasan seperti BPK. Sehingga
proses perencanaan dan pelaksanaan APBD kita
dipastikan sejalan dengan regulasi yang ada.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies dan Fenomena Capres 2024
|
Namun demikian kami pun menyadari, tidak mudah
mewujudkan Pangandaran yang maju dengan
sumberdaya yang sangat terbatas. Dalam rasa
syukur atas pencapaian pembangunan yang
telah kita lakukan sampai di titik sekarang,
kami menyadari masih banyak hal yang perlu
disempurnakan. hal yang paling terdampak
adalah kinerja keuangan yang saat ini
mengalami defisit.
Setelah kami analisis
bersama dengan melibatkan akademisi, BPKP dan
konsultasi dengan BPK, pilihan yang paling
memungkinkan dari seluruh alternatif yang
dapat kita tempuh untuk penyelesaian
permasalahan tersebut adalah melalui
pinjaman portofolio utang daerah. Tentu
pilihan tersebut dapat dinilai dengan subjektif
dan boleh dikritisi oleh siapapun, dan kami
terbuka dan menghormati segala masukan dan
kritikan yang bersifat konstruktif sepanjang
berorientasi pada penyelesaian yang terukur dan bermanfaat bagi keberlangsungan
pemerintahan dan masyarakat pangandaran.
Bagi saya, ini bukan tentang Jeje Wiradinata,
saya sebentar lagi akan selesai sebagai Bupati.
tapi ini tentang keberlangsungan masyarakat
pangandaran. Tujuan utama kita menjadikan
pangandaran sebagai kabupaten adalah untuk
kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. mari
kita berkomitemen untuk menjaga dan mewujudkan
masyarakat kabupaten pangandaran yang lebih
maju, sejahtera dalam bingkai persatuan dan
persaudaraan "katanya".
Tambah Jeje, saudara pimpinan dan anggota DPRD yang kami hormati,
secara umum seluruh fraksi dapat menerima
Rancangan KUA PPAS tahun anggaran 2025 untuk dibahas lebih lanjut, untuk itu terkait beberapa
hal teknis dapat kita diskusikan pada tahap
pembahasan selanjutnya.
Demikian jawaban yang dapat kami sampaikan,
terima kasih atas segala perhatian, semoga allah
swt senantiasa memberi bimbingan dan petunjuk
serta kemudahan bagi kita semua "ujarnya".
Bupati Pangandaran
H. Jeje Wiradinata.*
(Anton AS)