Konoha sampai ke Rezim Konoha Pangandaran

    Konoha sampai ke Rezim Konoha Pangandaran

    REZIM KONOHA - Beberapa minggu lalu, medsos telah diramaikan dengan KONOHA, yangmana telah dijadikan "Satire" untuk menyindir pemerintahan kabupaten pangandaran.

    Setelah diamati, ternyata yang menggunakan kata KONOHA hanyalah klompok tertentu yang memang kurang suka atas keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintahan kabupaten pangandaran, hingga dicari-carilah kesalahannya, malahan sampai ada yang menyebut "REZIM KONOHA" ha ha ha ha Lucu Memang, tapi pertanyaannya tauhukah apa arti Konoha "kata Aas".

    Menurut Aas, sebelum Menuduh Pemerintahan Kabupaten Pangandaran sebagai Rezim Konoha, harus tau dulu apa itu KONOHA = Kingdom Of Nepotisme Oligarchy & Hiden Ambition (pemerintahan yg diatur oleh sekelompok kecil keluarga kerajaan dengan ambisi yang tersembunyi)

    Apakah tuduhan Rezim Konoha kepada Pemerintahan Kabupatrn Pangandaran itu  sesuai tidak dengan faktanya...ya karena buktinya keberadaan : 
    - Bupati Pangandaran sebagai kepala daerah itu dari hasil Pemilu Kada yang Jurdil Bebas dan Rahasia.
    - Anggota DPRD hasil Pileg yang jurdil bebas dan rahasiah.
    - Dalam penganggaran hasil kesepakatan pemerintah dgn DPRD...hingga Perdanya pun diketuk palu dan ditetapkan oleh paripurna DPRD.
    - Pengangkatan Kepala Dinas dari Hasil Open Biding...
    - Pengangkatan jabatan bidang strategis lainnya dilaksanakan oleh Baperjakat.

    Sebaiknya, sebelum kita menjatuhkan tuduhan bahwa, Kabupaten Pangandaran sebagai Rezim Konoha, lebih bijaknya pergi dulu dan lihat oleh mata kepala sendiri ke setiap peloksok desa di kabupaten pangandaran, semua warga pangandaran dapat pendidikan gratis dari tinggkat SD sampai SLA hingga yang kuliah di perguruan tinggi pun dibantu Rp8 juta per orang, biaya pelayanan kesehatan gratis, kebutuhan rakyat yg paling mendasar yaitu infrastruktur dibangun dengan baik hingga melebihi kabupaten lain di jawa barat, " ternyata betapa wuahnya", ...wow ternyata uratnadi perekonomian rakyat, sampai jalann-jalan ke-perkampungan pun sudah dibangun semua. 
    Adapun keberhasilan pembangunan di berbagai sektor ini penilaiannya tetap tergantung dari rasa pribadi masing-masing, apakah Simpati ataukah Antipati.

    Sebab, keberhasilan dan sebaik apapun hasil kerja pemerintahan, jika kita sudah Antipati kepada figur pemimpinya, tetap akan selalu dipersalahkan, sampai dicari-cari lah kesalahannya, apalagi menjelang tahun politik 2024 ini "pejabat negara itu memang dalam posisi yang selalu dilematis "katanya".

    Tambah Aas, hasil penelusuran dari goegle" KONOHA itu singkatan dari Kingdom of Nepotisme Oligarchi & Hiden Ambition".

    Pertanyaanya: pantaskah Gelar 'Rezim Konoha" disematkan kepada pemerintahan kabupaten pangandaran? "ujarnya". ***

    konoha
    Anton Atong Sugandhi

    Anton Atong Sugandhi

    Artikel Sebelumnya

    Bupati Jeje: 4 Buah Raperda Inisiatif DPRD...

    Artikel Berikutnya

    Bapemperda DPRD Pangandaran Bahas 4 NA dan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    POLDA JABAR BERHASIL UNGKAP KASUS BAHAN POKOK PENTING (BAPOKTING)
    Hendri Kampai: Kabinet Merah Putih, Kembali Jadi Indonesia
    Hendri Kampai: Penutur Terbanyak, Bahasa Jawa dan Sunda Layak Jadi Bahasa Nasional
    Hendri Kampai: Dari Lab ke Pasar, Mengapa Hasil Riset Kampus Kita Mengendap di Rak?

    Ikuti Kami