Giat Danramil  2502/Cijulang Tanam Jagung Ketan Gunakan BIOS 44 DC 

    Giat Danramil  2502/Cijulang Tanam Jagung Ketan Gunakan BIOS 44 DC 
    Proses pengolahan Tanah Untuk Tanaman Jagung Ketan dengan menggunakan BIOS 44 DC

    PANGANDARAN - Danramil 2502/Cijulang Kapten INF Sutamat, melaksanakan kegiatan ketahanan pangan dengan membuat demplot tanaman jagung ketan seluas 150 M2, dengan menggunakan BIOS 44 DC, bertempat di Dusun Karang Kamal Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang pada Rabu ( 15/2/2023 )

    Turut Hadir dalam acara tersebut Ketua  Persit Ranting 02 Cijulang beserta anggota, Ketua BP3K Kecamatan Cijulang, Ketua BRI Kecamatan Cijulang, Kepala Dusun Karang Kamal Desa Margacinta, Ketua kelompok tani Puncak Asih beserta anggota, segenap anggota Koramil 2502 Cijulang.Sehingga Jumlah yang hadir ada 50 Orang.

    Ketika dikonfirmasi lewat Telepon selulernya, Danramil menjelaskan, bahwa kegiatan pembuatan demplot tanaman jagung ketan ini bertujuan memberikan pemahaman pada para petani mengenai keunggulan BIOS 44 DC. 

    " Keunggulan BIOS 44 DC ini, selain bisa menggemburkan tanah, juga sangat baik untuk nutrisi tanaman, sehingga tanaman jagung ini akan tumbuh subur dan berbuah bagus " kata Sutamat.

    " Diharapkan dengan program ketahanan pangan ini, walaupun hanya demplot dan tidak luas, kami sengaja mengundang dari BP3K, semua ini agar para petani bisa bertanya dan konsultasi langsung pada akhlinya, bisa belajar bercocok tanam yang baik dan benar, sehingga ketika tanaman di panen, akan menghasilkan yang maksimal " tambah Sutamat. 

    tni
    Nanang Suryana Saputra

    Nanang Suryana Saputra

    Artikel Sebelumnya

    Desa Cijulang Gelar Isro Mi'raj Nabi Muhammad...

    Artikel Berikutnya

    Fraksi Kerja Setuju RPJPD Kabupaten Pangandaran...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    POLDA JABAR BERHASIL UNGKAP KASUS BAHAN POKOK PENTING (BAPOKTING)
    Hendri Kampai: Kabinet Merah Putih, Kembali Jadi Indonesia
    Hendri Kampai: Penutur Terbanyak, Bahasa Jawa dan Sunda Layak Jadi Bahasa Nasional
    Hendri Kampai: Dari Lab ke Pasar, Mengapa Hasil Riset Kampus Kita Mengendap di Rak?

    Ikuti Kami