Corak Kepentingan Rentan Mencedrai Kesucian Pengabdian

PANGANDARAN JAWA BARAT - Kampus merupakan laboratorium dimana manusia dapat meningkatkan kualitas diri serta mengembangkan segala potensi yang ada di dalamnya. Dalam dunia kampus dikenal istilah tri dharma perguruan tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian.

Pendidikan dan penelitian merupakan proses yang lebih dominan dilaksanakan dalam kelas karena terbatas oleh bangunan kampus, pengabdian merupakan kegiatan di luar kampus yang mengharuskan setiap mahasiswa mendedikasikan kemampuan hasil belajarnya kepada masyarakat.

Baca juga: Ilham Bintang: Tiga Parpol Koalisi Menguak Pemberontakan Konstitusi

Dalam proses pengabdian secara formal kampus di Indonesia telah mewajibkan mahasiswanya untuk melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) dengan waktu dan tempat yang sudah di tentukan. Berbagai regulasi yang disusun oleh pihak lembaga diharapkan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan dan standar kompetensi, dan dapat memenuhi laporan hasil pengabdian. 

Dengan ini mahasiswa dapat mengetahui sejauh mana hasil belajar selama masa kuliah untuk di implementasikan dalam dunia nyata hingga bisa diterima dan memberi dobrakan baru untuk kemajuan masyarakat.

Baca juga: Citra Pitriamy, SH: Hak Rakyat Harus Diperjuangkan dan Dikawal, Itu Amanah Undang- Undang

Dalam prosesnya di lapangan seringkali melaksanakan kegiatan yang berorientasi adaptif pada berbagai lapisan masyarakat agar dapat bersenyawa dan diterima dengan baik.

Kegiatan pengabdian diharuskan  memberikan sedikit bahkan banyak dampak positif dalam masyarakat dan itu tergantung bagaimana setiap individu mahasiswa berdasar pada pengabdian atau bukan.

Baca juga: Tony Rosyid: Sasaran PSI Bukan Anies, Tapi Konstituen PDIP

Kegiatan Pengabdian yang berdampak baik merupakan kegiatan yang didasari nilai ideal pengabdian dan berimplikasi pada baiknya pandangan masyarakat terhadap kampus itu sendiri.

Oleh karena itu proses KKN harus memperhatikan pedoman dan kesesuaian kebutuhan di masyarakat agar tidak banyak menimbulkan persepsi negatif terhadap mahasiswa terutama pada pihak kampus.

Baca juga: Presiden Jokowi Dengarkan Masukan Sultan dan Beberapa Tokoh Birokrasi Di Kaltim

Dengan berpegang pada nilai pengabdian kepada masyarakat lebih penting daripada kepentingan apapun yang belum jelas arahnya kemana. (Amarullah).