PANGANDARAN JAWA BARAT - Budidaya ikan sidat, mulai dari peluangnya, morfologinya, hingga cara budidaya nya bisa menjadi salah satu potensi penghasil uang yang besar. Ikan sidat sangat digemari di Jepang yang dikenal dengan nama Unagi, sehingga punya potensi ekspor.
Di Indonesia ada 7 jenis ikan sidat dari total 18 jenis yang ada di dunia. Ikan sidat yang secara sepintas mirip belut ini juga punya harga yang mahal.
Sekilo harga ikan sidat dapat mencapai Rp200.000-300.000. Bahkan di Jepang harga ikan sidat sangat fantastis, harga anak sidat per kg-nya pernah mencapai USD 35.000.
Demikian dikatakan
Dr Triyanto, Peneliti dari Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Alam Badan Riset & Inovasi Nasional (SDA BRIN) dan dosen dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB) seusai
kegiatan Edukasi dan Sosialisasi Perlindungan dan Pemanfaatan Ikan Sidat, diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Barat, di Desa Sukanagara Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran, Rabu (23/10/2024).
Disampaikannya bahwa, Kabupaten Pangandaran memiliki potensi Sumber Daya Sidat karena wilayah perairannya berada pada wilayah distribusi sebaran ikan sidat di Indonesia.
Pangandaran memiliki beberapa sungai penghasil benih sidat (glasseel) yang mana sungai tersebut bemuara ke Samudra Hindia, Seperti: Sungai Citanduy, Sungai Ciputrapinggan, Sungai Citonjong, Sungai Cijalu, Sungai Green Canyone, Sungai Legok Jawa, dan Sungai Cibening & Ciwulan Ciparanti.
Dengan melimpahnya anakan sidat ini sudah sepantasnya masyarakat pangandaran membudidayakan nya dan berharap
sumber daya sidat ini bisa dikembangkan dan dimanfaatkan sehingga bisa meningkatkan tarap hidup dan ekonomi masyarakat Pangandaran, yang mana harga Ikan Sidat Sekitar
Rp300.000/Kg "katanya".
Ikan sidat merupakan hidangan mewah yang punya harga tinggi dan bervariasi tergantung jenisnya. Maka dari itu budidaya
Ikan sidat punya potensi ekspor yang tinggi khususnya ke negara Jepang dan Korea Selatan.
Kedua negara tersebut menjadi konsumen terbesar ikan sidat yang mengimpor hingga 500.000 ton ikan sidat per tahunnya. Jumlah ini terus bertambah karena permintaan yang meningkat "ucapnya".
Menurut Triyanto, cara Budidaya Ikan Sidat itu sangat mudah sekali, yang pertama:
1. Persiapan Kolam Budidaya.
Perlu memilih beberapa jenis kolam seperti kolam tanah, beton, dan terpal. Jenis kolam ini dapat dipilih berdasarkan dana dan sumber daya yang dimiliki. Namun, perlu diingat bahwa sirkulasi dan aerasi harus dilakukan selama 24 jam.
2. Kualitas Air Kolam
Suhu budidaya ikan sidat yang optimal berkisar antara 28-32 derajat celcius bergantung pada jenis ikan sidat yang dibudidayakan. Contohnya untuk benih glass eel suhu optimal pada 28-31 derajat celcius sedangkan benih elver pada suhu 29-32 derajat celcius.
Dalam budidaya ikan sidat perlu menyesuaikan pH optimal yaitu pada pH 7-8. Pengukuran pH dapat dilakukan dengan kertas indikator pH yang dapat dibeli di toko kimia.
Jika air terlalu asam pH<7, dapat melakukan pengaturan dengan penambahan kapur.
Selanjutnya, kadar oksigen dalam air juga perlu diperhatikan. Pertumbuhan optimal ikan sidat memiliki oksigen dengan kisaran > 5 mg/L. Pastikan kolam memiliki sistem aerasi yang baik.
Apabila kualitas air kolam terjaga maka pembudidayaan ikan sidat dapat lebih cepat dan optimal.
3. Pemilihan Bibit Ikan Sidat.
Proses pemilihan bibit ikan sidat merupakan langkah utama yang perlu diperhatikan. Benih unggul akan mempermudah budidaya, karena budidayanya lebih cepat dan mudah.
Sayangnya, benih ikan terbaik didapatkan langsung di alam karena belum ada yang bisa memijahkannya. Namun, beberapa Pembudidaya dapat menemukan benihnya di toko online.
4. Penyebaran Benih.
Saat penyebaran benih perlu memperhatikan padat tebar dari ikan sidat. Setiap liter air dapat ditebar 20 ekor benih ikan sidat. Selanjutnya benih dibesarkan selama 45-50 hari hingga menghasilkan 500 ekor/kg.
5. Tahap Pembesaran
Proses pembesaran sidat dapat dilakukan pada kolam khusus pembesaran sampai bobotnya 0, 3-0, 5 kg per ekornya. Kepadatan tebarnya sebanyak 5 ekor/m² dengan penggantian air sebesar 40% setiap tiga hari.
Pada tahap ini perlu memberikan pelet dengan kandungan protein sekurang-kurangnya sebesar 40%.
6. Pemberian Pakan Ikan Sidat
Terdapat beberapa jenis pakan bagi ikan sidat yaitu pakan alami dan buatan. Beberapa jenis pakan alami seperti cacing darah, plankton, hingga cacing sutra.
Selain itu, dapat memberikan pakan buatan seperti pasta dan pelet. Pemberian pakan dengan dosis 2-4% dari biomassa sidat dengan frekuensi 2 kali sehari yaitu pagi sebanyak 40% dan malam sebanyak 60%.
7. Masa Panen Sidat. Kita bisa panen sidat ketika memiliki bobot 0, 18-0, 2 kg per ekornya. Saat proses ini, hendaknya melakukannya dengan hati-hati. Jangan sampai ikan yang ditangkap mengalami cacat dan luka-luka, bahkan mati. Hal ini dapat menurunkan harga dari ikan sidat "katanya".
Tambah Triyanto, untuk menjual Hasil Panen Ikan Sidat, dengan Mudah di eFisheryKu, tinggal download dan langsung bisa Registrasi " ujarnya". (Aton AS)