JAKARTA - Capres nomor urut 1 Anies Baswedan melemparkan pilihan kepada peserta Kongres Pemuda Perubahan tentang mau perubahan atau tidak. Anies menuturkan waktu untuk memutuskan membuat perubahan sudah tak banyak, mengingat semakin mendekati hari H Pilpres 2024.
"Waktu kita, sudah mepet, 14 Februari 2024 Kita punya waktu 6 jam, jam 7 pagi sampai jam 1 siang. 6 jam itulah waktu kita menentukan, apakah Indonesia akan jalan terus seperti sekarang. Atau kita akan melakukan perubahan. Pilihannya yang mana? Pilihnya yang mana?, " kata Anies saat menghadiri acara deklarasi relawan Kongres Pemuda Perubahan di Convention Hall Smesco, Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2023).
Baca juga:
Tony Rosyid: Pemilu Ditunda? No Way!
|
Anies mengajak kepada peserta Kongres Pemuda Perubahan (KPP) untuk turut andil dalam perubahan. Dia meminta mereka menjangkau para generasi muda untuk memenangkan dirinya.
"Deklarasi tadi penting. Tapi lebih penting lagi, menjangkau anak-anak muda seluruh Indonesia. Siap? Siap menjangkau semua? Sekembalinya dari acara ini, berbekal deklarasi tadi, berbekal komitmen tadi, jangkau semua, " Tegas Anies pada peserta deklarasi.
Anies mengajak para relawannya untuk turut andil dalam perubahan. Dia meminta mereka menjangkau para generasi muda untuk memenangkan
"Deklarasi tadi penting. Tapi lebih penting lagi, menjangkau anak-anak muda seluruh Indonesia. Siap? Siap menjangkau semua? Sekembalinya dari acara ini, berbekal deklarasi tadi, berbekal komitmen tadi, jangkau semua, " pinta Anies pada peserta deklarasi.
Dikatakan oleh Affandi ismail hasan selalu koordinator Kongres Pemuda Perubahan
"Mulai dari sulitnya lapangan pekerjaan hingga bahan pokok yang mahal. Anis lantas mengajak masyarakat memilih dirinya dan melakukan perubahan terhadap kondisi tersebut" Ucap Affandi
"Membawa pertanyaan sederhana. Apakah lapangan pekerjaan sekarang mudah? Mudah atau sulit?" tutur dia.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut, kata Anies, merupakan pesan yang harus dibawa oleh para relawan saat bertemu masyarakat. Tak hanya soal isu lapangan kerja, tetapi juga harga kebutuhan pokok dan biaya kesehatan.
"Apakah kebutuhan pokok mahal, atau murah? Apakah biaya kesehatan murah atau mahal? Kalau jawabannya semua seperti itu, butuhnya apa? Butuhnya apa? Perubahan. Pesan itulah yang dibawa. Sederhana sekali, " Ujar Anies (Resky)