PANGANDARAN JAWA BARAT - Kurang lebih 82 Orang anggota Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI) Kabupaten Pangandaran mengikuti Pendidikan dan Latihan (Diklat) Tata Kelola Organisasi. Peserta Diklat terdiri dari perwakilan cabang ditambah pengurus PGRI kabupaten, yang narasumber nya Sekertaris PGRI Provinsi "kata Dody Jubardi", selaku Ketua PGRI Kabupaten Pangandaran saat diwawancarai oleh beberapa wartawan, disela acara diklat, bertempat di Lantai 2 Gedung Perpustakaan Kabupaten Pangandaran, jln raya
Sukaresik-Cijulang, Rabu (21/08/2024).
Disampaikan Dody bahwa, Alhamdulilah materi Diklatnya sangat bagus yaitu berkaitan bagaimana menata kelolaan organisasi yang optimal yang mana bahwa organisasi yang baik itu:
Pertama harus menyusun perencanaan, peduli terhadap anggota kemudian juga transparan dalam pengelolaan yang mana tentu kita memiliki suksesi.
Ke dua sukses perencanaan organisasi dengan baik karena perencanaan bila disusun dengan baik maka akan menghasilkan hasil yang baik, tapi kalo perencanaan asal asalan tenyunya yang tumbuh kehancuran.
Ketiga selain perencanaan yang baik juga pelaksanaan nya pun harus baik juga, artinya sukses tentu nanti di akhir hasilnya harus juga baik "katanya".
Menurut Dody, harapan organisasi PGRI kedepannya harus bener benar mampu sesuai dengan namanya sebagai organisasi profesi mampu meningkatkan kompetensi guru dari berbagai aspek, yang mana kompetensi yang harus dimiliki guru diantaranya:
kompetensi produksi kompetensi profesional kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Itu semua menjadi pokok perjuangan organisasi yaitu peningkatan kompetensi.
Yang juga PGRI adalah organisasi yang terus menerus bagaimana menumbuh kembangkan kesejahteraan guru, ya minimalnya hak hak guru bisa terbayarkan tepat waktu kemudian juga hak hak lain yang masih belum bisa terealisasi juga nanti bisa terealisasi.
Hubungan PGRI dengan Dinas Pendidikan ya mitra, mitra yang sangat erat dimana PGRI membina guru gurunya sementara dinas pendidikan bagaimana peningkatan kualitas pendidikan di berbagi aspek "katanya".
Lanjut Dody, PGRI itu tolak ukurnya hanya ada pada Guru itu sendiri.... bagaimana guru bisa meningkatkan kualitasnya, ya itu tadi berada pada 4 kompetensi yang bisa ditumbuh kembangkan, termasuk mengajukan sesuatu kepada dinas pendidikan.
Kalau memang ada kekurangan termasuk bagaimana Dinas Pendidikan bisa membantu PGRI dalam rangka mengembangkan potensi yang ada pada guru itu sendiri.
Terkait anggaran untuk PGRI, selama ini ya dari dan oleh, juga untuk PGRI...intinya tidak ada bantuan dari pihak manapun, jika ada kegiatan Pemda, paling kita hanya melaksanakan kegiatan, kita kan di undang, jadi kita hanya sebagai peserta rapat.
Selama ini PGRI belum pernah mendapat hibah dari pihak manapun...ya karena memang secara pribadi selama ini belum pernah mengajukannya "katanya".
Tambah Dody, untuk kedepan tentu PGRI kabupaten Pangandaran harus bisa meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan yang lebih baik, jika sekarang sudah baik mungkin kedepan harus lebih baik lagi "ujarnya". (Anton AS).